MANAJEMEN STRATEGIS
Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan
tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang (J.
David Hunger dan Thomas L. Wheelen, 1996 : 4).
Menurut Fred R. David (2004) manajemen strategis adalah seni
dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi
keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai objektifnya.
Sedangkan Bambang Hariadi (2003 : 3) berpendapat bahwa
manajemen strategis adalah suatu proses yang dirancang secara sistematis oleh
manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan strategi dan mengevaluasi
strategi dalam rangka menyediakan nilai – nilai yang terbaik bagi seluruh
pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.
Menurut Tunggal Amin Widjaja (2004), manajemen strategis
terdiri dari sembilan tugas kritikal berikut ini :
1. Memformulasi misi (mission) perusahaan
termasuk pernyataan yang luas mengenai maksud (purpose), falsafah (philosophy)
dan sasaran (goal).
2. Mengembangkan suatu profil perusahaan yang
merefleksi pada kondisi internal dan kemampuannya.
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan,
termasuk baik faktor kompetitif maupun faktor yang berhubungan dengan konteks
umum.
4. Menganalisis opsi perusahaan dengan menandingi
sumber daya perusahaan dengan lingkungan eksternalnya.
5. Mengidentifikasi opsi yang paling
diiinginkan dengan menilai setiap opsi dipandang dari sudut misi perusahaan.
6. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang
dan strategi total (grand strategies) yang akan mencapai opsi yang paling
diinginkan.
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi
jangka pendek yang sesuai dengan kumpulan tujuan jangka panjang yang dipilih
dari strategi secara keseluruhan (grand strategies).
8. Mengimplementasikan pilihan strategi dengan
alat alokasi sumber daya yang dianggarkan yaitu memadani tugas – tugas,
manusia, struktur, teknologi dan menekankan sistem ganjaran.
9. Menilai keberhasilan proses strategik
sebagai masukan untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
Proses Manajemen Strategis
Menurut Wheelen dan Hunger (1996 : 9), proses manajemen
strategis meliputi 4 elemen dasar, yaitu : (1) pengamatan lingkungan, (2)
perumusan strategi, (3) implementasi strategi, dan (4) evaluasi dan pengendalian.
1. Faktor
Internal
a. Struktur adalah cara bagaimana perusahaan
diorganisasikan
b. Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan
dan nilai-nilai yang diberikan oleh anggota organisasi.
c. Sumber daya adalah aset yang merupakan bahan
baku bagi produksi barang dan jasa organisasi.
Analisis internal adalah proses dimana perencana strategi
mengkaji pemasaran dan distribusi perusahaan, penelitian dan pengembangan
produksi dan operasi, sumberdaya dan karyawan perusahaan serta faktor keuangan
dan akuntansi untuk menentukan di mana letak kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness) perusahaan.
David Hunger. J & Thomas L. Wheelen (1996) dalam bukunya
membagi beberapa faktor kekuatan atau kelemahan internal kunci yang nantinya
mempengaruhi dasar analisis internal :
a. Visi, misi,
strategi dan kebijakan perusahaan
b. Budaya Perusahaan (harapan, nilai-nilai organisasi)
c. Orientasi perusahaan saat ini
d. Struktur organisasi (komunikasi, wewenang
dan arus kerja)
e. Pengalaman
f. SDM manajemen puncak dan karyawan
g. Hubungan karyawan
h. Penelitian dan pengembangan (aplikasi dan pemanfaatan teknologi)
i. Posisi finansial (modal, pembiayaan dan hutang)
j. Fasilitas pemanufakturan
k. Saluran distribusi
2. Faktor Eksternal
Jauch dan Glack (dalam Iwan Setiawana, 2002) mendefinisikan
analisis eksternal sebagai suatu proses yang dilakukan oleh perencana strategi
untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang (opportunity) dan
ancaman (threat) bagi perusahaan.
1. Lingkungan mikro
atau lingkungan luar dekat atau tugas.
2. Lingkungan makro atau lingkungan luar jauh.
Menurut Wheelen dan Hunger (1996 : 17), dalam tahap
implementasi strategi, manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan dalam
tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur.
Manfaat Manajemen Strategis
Fred R. David (2004) membagi manfaat ini kedalam dua
manfaat, yaitu (1) manfaat finansial, dan (2) manfaat non finansial.
Greenley menyatakan manajemen strategis memberikan manfaat
berikut ini :
1. Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan
prioritas, dan eksploitasi peluang.
2. Memberikan pandangan objektif atas masalah
manajemen.
3. Merepresentasikan kerangka kerja untuk
aktivitas kontrol dan koordinasi yang lebih baik.
4. Meminimalkan efek dari kondisi dan
perubahan yang jelek.
5. Memungkinkan agar keputusan besar dapat
mendukung dengan lebih baik tujuan yang telah ditetapkan.
6. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya
yang lebih efektif untuk peluang yang telah terindentifikasi.
7. Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu
yang lebih sedikit untuk mengoreksi keputusan yang salah atau tidak terencana.
8. Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi
internal diantara staf.
9. Membantu mengintegrasikan perilaku individu
kedalam usaha bersama.
10. Memberikan dasar untuk mengklarifikasi
tanggungjawab individu.
11. Mendorong pemikiran ke masa depan.
12. Menyediakan pendekatan kooperatif,
terintegrasi, dan antusias untuk menghadapi masalah dan peluang.
13. Mendorong terciptanya sikap positif akan
perubahan.
14. Memberikan tingkat kedisiplinan dan
fomralitas kepada manajemen suatu bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar