Rabu, 15 Mei 2013

MANAJEMEN STRATEGI


MANAJEMEN STRATEGIS

Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang (J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, 1996 : 4).

Menurut Fred R. David (2004) manajemen strategis adalah seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai objektifnya.

Sedangkan Bambang Hariadi (2003 : 3) berpendapat bahwa manajemen strategis adalah suatu proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai – nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.

Menurut Tunggal Amin Widjaja (2004), manajemen strategis terdiri dari sembilan tugas kritikal berikut ini :
 1.    Memformulasi misi (mission) perusahaan termasuk pernyataan yang luas mengenai maksud (purpose), falsafah (philosophy) dan sasaran (goal).
 2.    Mengembangkan suatu profil perusahaan yang merefleksi pada kondisi internal dan kemampuannya.
 3.    Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk baik faktor kompetitif maupun faktor yang berhubungan dengan konteks umum.
 4.    Menganalisis opsi perusahaan dengan menandingi sumber daya perusahaan dengan lingkungan eksternalnya.
 5.    Mengidentifikasi opsi yang paling diiinginkan dengan menilai setiap opsi dipandang dari sudut misi perusahaan.
 6.    Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang dan strategi total (grand strategies) yang akan mencapai opsi yang paling diinginkan.
 7.    Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan kumpulan tujuan jangka panjang yang dipilih dari strategi secara keseluruhan (grand strategies).
 8.    Mengimplementasikan pilihan strategi dengan alat alokasi sumber daya yang dianggarkan yaitu memadani tugas – tugas, manusia, struktur, teknologi dan menekankan sistem ganjaran.
 9.    Menilai keberhasilan proses strategik sebagai masukan untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang.

Proses Manajemen Strategis

Menurut Wheelen dan Hunger (1996 : 9), proses manajemen strategis meliputi 4 elemen dasar, yaitu : (1) pengamatan lingkungan, (2) perumusan strategi, (3) implementasi strategi, dan (4) evaluasi dan pengendalian.

1.       Faktor Internal
 a.    Struktur adalah cara bagaimana perusahaan diorganisasikan
 b.    Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan dan nilai-nilai yang diberikan oleh anggota organisasi.
 c.    Sumber daya adalah aset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi.

Analisis internal adalah proses dimana perencana strategi mengkaji pemasaran dan distribusi perusahaan, penelitian dan pengembangan produksi dan operasi, sumberdaya dan karyawan perusahaan serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan di mana letak kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) perusahaan.

David Hunger. J & Thomas L. Wheelen (1996) dalam bukunya membagi beberapa faktor kekuatan atau kelemahan internal kunci yang nantinya mempengaruhi dasar analisis internal :

a.    Visi, misi, strategi dan kebijakan perusahaan
 b.    Budaya Perusahaan  (harapan, nilai-nilai organisasi)
 c.    Orientasi perusahaan saat ini
 d.    Struktur organisasi (komunikasi, wewenang dan arus kerja)
 e.    Pengalaman
 f.    SDM manajemen puncak dan karyawan
 g.    Hubungan karyawan
 h.    Penelitian dan pengembangan  (aplikasi dan pemanfaatan teknologi)
 i.    Posisi finansial  (modal, pembiayaan dan hutang)
 j.    Fasilitas pemanufakturan
 k.    Saluran distribusi

2.    Faktor Eksternal

Jauch dan Glack (dalam Iwan Setiawana, 2002) mendefinisikan analisis eksternal sebagai suatu proses yang dilakukan oleh perencana strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang (opportunity) dan ancaman (threat) bagi perusahaan.

1.    Lingkungan mikro atau lingkungan luar dekat atau tugas.
 2.    Lingkungan makro atau lingkungan luar jauh.

Menurut Wheelen dan Hunger (1996 : 17), dalam tahap implementasi strategi, manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur.

Manfaat Manajemen Strategis

Fred R. David (2004) membagi manfaat ini kedalam dua manfaat, yaitu (1) manfaat finansial, dan (2) manfaat non finansial.

Greenley menyatakan manajemen strategis memberikan manfaat berikut ini :
 1.    Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi peluang.
 2.    Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen.
 3.    Merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas kontrol dan koordinasi yang lebih baik.
 4.    Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahan yang jelek.
 5.    Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung dengan lebih baik tujuan yang telah ditetapkan.
 6.    Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif untuk peluang yang telah terindentifikasi.
 7.    Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit untuk mengoreksi keputusan yang salah atau tidak terencana.
 8.    Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal diantara staf.
 9.    Membantu mengintegrasikan perilaku individu kedalam usaha bersama.
 10.    Memberikan dasar untuk mengklarifikasi tanggungjawab individu.
 11.    Mendorong pemikiran ke masa depan.
 12.    Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk menghadapi masalah dan peluang.
 13.    Mendorong terciptanya sikap positif akan perubahan.
 14.    Memberikan tingkat kedisiplinan dan fomralitas kepada manajemen suatu bisnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar